Kamis, 16 Februari 2012

menyikapi kelebihan dan kemenangan orang lain..

Dalam hidup kita mengenal hukum dasar kehidupan, salah satunya adalah menang dan kalah. Yaa kemenangan dan kekalahan sudah menjadi hukum dunia yang sudah ada mungkin dari berjuta-juta tahun lalu. Umumnya manusia yang akan jadi pemenang adalah manusia yang punya banyak atau minimal satu kelebihan. Itu yang membedakan dan sekaligus mengelompokan satu manusia dengan manusia lainnya.
setiap manusia pasti memiliki kelebihannya masing-masing, karena tuhan telah menitipkan kelebihan itu dari semenjak kita ada di dalam kandungan. Sekarang tinggal bagaimana manusia itu memanfaatkan kelebihan itu untuk mengantarkan mereka padaa sebuah kemenangan. Meskipun dalam hidup tidak selalu mendapatkan kemenangan, tapi bukan berarti hidup hanya untuk mendapatkan kekalahan. 
Kemenangan bisa terjadi karena adanya kompetisi, baik itu antara kita dengan kelompok kita, kita dengan sahabat atau orang terdekat kita, ataupun kita dengan diri kita sendiri. akan sangat mudah untuk menerima kemenangan kita, tapi apakah akan mudah menerima kekalahan kita? Jawabanya bisa saja mudah, atau bisa jadi akan sangat sulit, tegantung dari siapa yang kta hadapi dan denagn cara apa mereka menghadapi kta.
Dari tiga jenis kompetisi diatas menurut saya berkompetisi dengan sahabat atau orang terdekat kita itu yang paling sering terjadi baik disengasa ataupun tidak, atau dengan kata lain berjalan alamiah. Dari kompetisi semacam itu kita akan merasakan dua perasaan betolak belakang secara bersamaan dalam satu waktu. kenapa saya menyatakan itu, karena dalam persaingan seperti itu ketika kita menjadi pemenangnya, kita akan merasakan kesenangan dan rasa "gak enak hati" secara bersamaan. Hal itu disebabkan karena kita yang kita sebagai pemenang mencoba peka dan memahami perasaan mereka yang kalah karena mereka adalah orang yang paling dekat dengan kita,ataupun sahabat kita.
Sensasi perasaan ganda itu gak akan hilang jika kita yang menjadi pihak yang kalah. Jika kita menjadi pihak yang kalah gak jarang perasaan ganda itu malah akan menjadi semakin kuat, karena meski menerima kemenangan kita dari orang terdekat kita bukan hal yang mudah, hampir bisa di pastikan menerima kekalahan dari orang terdekat kita akan jauh lebih ga mudah lagi. Karena sifat dasar manusia adalah "gak mau kalah", terlebih kekalahan itu di dapat dari orang terdekat kita sendiri. Tetapai disaat bersamaan kita juga harus merasa senang dengan kemenangan orang terdekat kita. Apakah itu perasaan yang menyulitkan?? jawabanya pasti!
Meskipun ada sebagian orang yang mengatakan "tidak bisa menerima kekalahan itu adalah ciri orang bermental kerdil", tapi dalam jenis kompetisi ini (berkompetisi dengan orang terdekat kita), saya rasa ungkapan itu ga berlaku. Mungkin untuk mengatasi kekcewaan bukan hal yang paling sulit, tapi mencampur adukan perasaan kecewa dengan persaan lain itu akan menjadi hal yang sangat tidak mudah. Bukan untuk mencari pembelaan dalam menyikapi kekalahan, tapi untuk memahami tentang apa yang kita rasakan sesungguhnya.
Soo.., jika kita merasakan itu menurut saya itu adalah hal yang wajar dan manusiawi, meskipun akan lebih meminimalisir perasaan itu. Jangan jadikan kekalahan sebagai hal yang menjatuhkan kita, tapi jadikan kekalahan sebagai motivasi untuk menjadi lebih baik dan jadikanlah kekalahan sebagai alat untuk membuat kita menjadi lebih dewasa. Jangan dengarkan cemoohan orang disetiap kekalahan kita, lebih baik fokus untuk lebih mengenali kelebihan kita dan menjadikan kelebihan kita sebagai alat untuk meraih kemenangan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar